Monday, February 11, 2008

Cerita Malam

Kawan,
Malam ini angin menderakkan atap rumahku, pepohonan melambai-lambai menari bersama angin.

Kawan,
Malam ini gigiku gemeratak, tanganku bersedekap, telingaku mendengar rintik air yang menghunjami bumi.

Kawan,
Malam ini ia terbaring di sisiku, punggunganya menjadi dinding pandangku, aku dan ia menggeletak bisu.

Kawan,
Malam ini serasa seperti malam yang tertelan oleh masa lalu.

12 Pebruari 2008

Wednesday, January 2, 2008

Di Situ Kubersemayam

Atas nama kenangan yang kau tindihkan dari hari ke hari hingga pekan datang.Atasa nama kenangan yang telah kau hunjamkan bersama minggu hingga menjelma bulan.Atas nama kenangan yang telah kau rajut di sela-sela bulan yang datang silih berganti hingga genap Dua Belas bilangan!

Ijinkan aku berkemas untuk segara hengkang bersama angin memburu desau yang berbisik indah seperti saat-saat kita menjelang lelap dalam keremangan purba
Biarkan aku bergegas bersama matahari memburu hangat yang membasuh basah raga seperti saat-saat kita beradu dalam beranda yoni dan lingga

Mungkin ku kan kembali
Pun mungkin ku kan terus pergi
Usah menantiku

Rasakan saja desau angin dan hangat matahari
Di situ ku bersamayam

2 Januari 2008

Sunday, December 23, 2007

gerimis pagi dan sore

I
tak kulihat cahaya mentari seperti pagi-pagi yang lalu terhadang hujan yang tak terlalu deras dengan mendung tebal
buah jagung belum lagi terpetik dari batangnya
perempuan tua berpayung sepotong plastik di kepala berjalan menggendong bakul di punggung terikat selendang
tetap basah oleh percik hujan
jalanan lengang
hanya percik rintik hujan beradu debu, begitu lamat terdengar


II
mendung menggantang di langit sore yang temaram
petani memanggul cangkul melangkah pulang pelan
gerimis
pohon jagung mulai berbuah dua atau tiga biji
bocahku terus bermain, asyik
sepoi angin menghembus dari pematang
bergelombang dahan tertahan

Tuesday, November 13, 2007

Lima W + Satu H

Kenapa kata tak jua datang
Kenapa nada tak jua berdendang
Kenapa hasrat tak jua melenggang
Kenapa rasa tak jua mengerang


Bagaimana kata kan datang
Bagaimana nada kan berdendang
Bagaimana hasrat kan melenggang
Bagaimana rasa kan mengerang

Kapan kata hendak datang
Kapan nada hendak mendendang
Kapan hasrat hendak melenggang
Kapan rasa hendak mengerang


Kemana kata datang
Kemana nada mendendang
Kemana hasrat melenggang
Kemana rasa mengerang

Siapa mau berkata
Siapa mau bernada
siapa mau berhasrat
Siapa mau berasa
Apa kata siapa
Apa nada siapa
Apa hasrat siapa
Apa rasa siapa
Semarang, 14 November 2007

Wednesday, October 10, 2007

Doa Saritem di Penghujung Ramadlan

Tuhan sebulan ini
Aku puasa;

menahan makan dan minum hingga bedug maghrib

tak melayani pria hidung belang

dilarang satpol PP

Tuhan,
hari ini
Puasa terakhir
Selamat lebaran

Mohon maaf lahir batin....

Tuhan
Bolehkahkan aku puasa lagi tahun depan
Tanpa razia dan paksaan

Amin...

Semarang, 11 Oktober 2007

Bedugul

Dan di Bedugul
Ku panjatkan seluruh lelah dalam tiap rekah angan yang merona saga

Dan...
Di Bedugul
ku bersaksi atas hening yang lekang
karena berjuta hasrat menghunjam porak-poranda

Dan...
Di bedugul
Ku siangi danau dalam kilas pandang
Di temani langit yang membisu

Dan
di bedugul
ku menakar makna yang tak jua ku temu hingga kembali bersama jemu


Bedugul, 4 Dec 2006

Thursday, September 27, 2007

Kabar untuk Mangun Wijaya

Romo,
Rumah-rumah itu masih kukuh berdiri
Indah ditimpa sinar rembulan yang timbul tenggelam bersama laju awan
Malam itu, sungai tempat engkau berkaul, mendangkal oleh kemarau berkepanjangan
Sampah-sampah tetap saja terlihat walau disamarkan oleh temaram malam

Romo,
Kini, banyak belia bertandang
Duduk riang di awal dan penghujung malam, bercengkrama tentang segala hal
Dari trotoar, mereka melempar pandang, riang berdendang

Romo,
Bulan masih berpacu dengan awan
Kutengok langit dan kukabarkan
Di Code kehidupan terus berjalan

Code, 28 September 2007
Ramadan