selamat malam, amour
ini seprai kuning emas
kusulam dari langit jantung
tidurlah engkaupada lelahku yang pasrah
pada pelukku yang keluh
selamat bermimpi, amour
inilah gumpalan busa
kutumpuk dari purba rindu
terbanglah engkau
pada sayapku yang patah
pada mataku yang gelap
aku tak sanggup membawamu,amour
karena engkau
kini telah berat pada jelma angan
aku tak sanggup memelukmu, amour
karena engkau
kini telah pegal pada rasa khayal
aku tak sanggup menciumimu, amour
karena engkaukini telah rekah.........pada asmara awang.
(Kupungut dari kelibat kenangan seorang teman masa lalu)
Thursday, July 5, 2007
Wednesday, July 4, 2007
Keluh Tak Bertepi
Tuan...
Kupersembahkan setangkai puisi layu yang kupetik dari dahan patah pohon kehidupan yang tumbuh merangas di pinggir-jalan peradaban yang kehilangan siang.
Tuan...
Kupersembahkan sebuah gambar lusuh yang kupungut dari bilik kegelisahan yang telah lama ditinggalkan penghuninya yang sibuk melayang memburu bayang-bayang tak berbadan.
Tuan...
Kupersembahkan deretan kata yang kujumput begitu saja dari lorong-lorong tenggorokan yang kering ditinggalkan berjuta butir ludah yang memuai kerna keluh tak bertepi.
Kupersembahkan setangkai puisi layu yang kupetik dari dahan patah pohon kehidupan yang tumbuh merangas di pinggir-jalan peradaban yang kehilangan siang.
Tuan...
Kupersembahkan sebuah gambar lusuh yang kupungut dari bilik kegelisahan yang telah lama ditinggalkan penghuninya yang sibuk melayang memburu bayang-bayang tak berbadan.
Tuan...
Kupersembahkan deretan kata yang kujumput begitu saja dari lorong-lorong tenggorokan yang kering ditinggalkan berjuta butir ludah yang memuai kerna keluh tak bertepi.
Bersetubuh dengan Sepi
saat kesepian merabamu
cobalah,
tengok bilik hati
tanggalkan tiap helai benang dari raga
lepaskan seluruh hasrat hingga memuai di langit angan-angan tanpa bayang
saat kesepian mendekapmu
bayangkanlah, berjuta tangan menengadah menanti hasrat yang tak pernah singgah
dan
saat sepi hengkang
kau...
kan merinduinya
lebih di atas lebih gairah yang meregang di ufuk berisik desah
bersama
hening dalam bilik sepi
cobalah,
tengok bilik hati
tanggalkan tiap helai benang dari raga
lepaskan seluruh hasrat hingga memuai di langit angan-angan tanpa bayang
saat kesepian mendekapmu
bayangkanlah, berjuta tangan menengadah menanti hasrat yang tak pernah singgah
dan
saat sepi hengkang
kau...
kan merinduinya
lebih di atas lebih gairah yang meregang di ufuk berisik desah
bersama
hening dalam bilik sepi
Subscribe to:
Posts (Atom)